Dengan diberlakukannya Asean Economic Community, maka menjadi tantangan bagi Indonesia untuk mempersiapkan diri dalam kegiatan ekonomi, bisnis hingga pendidikan. Salah satunya melakukan penguatan daya saing pada pendidikan tinggi, dengan cara peningkatan mutunya. Sebagai instrumen untuk peningkatan mutu Perguruan Tinggi adalah melakukan evaluasi mutu internal Perguruan Tinggi menggunakan
instrumen Evaluasi Mutu Internal Perguruan Tinggi (EMI-PT). Dengan instrumen ini Perguruan Tinggi dapat melakukan evaluasi diri mutu internalnya guna penjaminan mutunya, sehingga tercapailah peningkatan mutu yang terus menerus (continuous improvement). Instrumen EMI-PT terdiri dari 11 standar pendidikan yang mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi, BAN-PT, AUN dan praktik terbaik pengelolaan Perguruan tinggi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menunjukkan proses mendapatkan strategi peningkatan mutu perguruan tinggi. Dengan studi kasus pada perguruan Tinggi ABC di Sumatera Barat, menggunakan metode
Focus Group Disscussion (FGD), dihasilkan temuan Evaluasi Mutu Internal menunjukkan bahwa di dalam pelaksanaan perguruan tinggi masih terdapat beberapa kekurangan yaitu pada standar proses, standar sarana
dan prasarasarana, standar penilaian, standar penelitian, standar pengabdian pada masyarakat dan standar kerja sama. Berdasarkan hasil tersebut maka strategi peningkatan mutu untuk penguatan daya saing yang dapat dilakukan adalah: membentuk unit pengkajian dan pengembangan sistem dan mutu pembelajaran, meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan termasuk pembuatan e library, memperbaiki dan
meningkatkan sistem evaluasi hasil belajar dengan ranah kompetensi lulusan yang ditetapkan, memotivasi dosen melakukan penelitian dan pengabdian pada masyarakat dengan meningkatkan kemampuan menelitinya, meningkatkan berbagai kerjasama untuk memajukan kualitas pendidikan tinggi, output dan outcome nya.