Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UMA melakukan pengabdian masyarakat di SMP N 38 Medan terkait literasi keuangan, pengenalan entrepreneurship dan ekonomi digital. Ekonomi digital sudah menjadi bagian dalam kehidupan manusia saat ini, tetapi jika tidak dikelola dengan tepat, tentu tidak akan memberikan manfaat, siswa-siswi. Maka dari itu, dosen-dosen Universitas Medan Area berinisiatif untuk melakukan transfer knowledge mengenai literasi keuangan yaitu pengenalan perbankan, lalu tentang entrepreneurship dan ekonomi digital pada generasi Z, melalui program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM), yang sasarannya adalah siswa-siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Medan.
Tiga tim pengabdian yang terdiri dari, Tim 1, menyampaikan tentang Literasi Keuangan yang mana diketuai oleh Nindy Yunita, S.Pd.,M.Si dan anggotanya Indah Cahya Sagala, S.Pd.,M.Si dan Muhammad Muslim Nasution, S.Pd.,M.Si. Tim 2, menyampaikan tentang Pengenalan Enterpreneurship yang mana diketuai oleh Sucitra Dewi, SE.,M.Si dan anggotanya Aditya Amanda Pane, SE.,M.Si dan Marizha Nurcahyani, S.ST.,M.Sc. Tim 3, menyampaikan tentang Ekonomi digital di kalangan generasi Z yang mana diketuai oleh Muthya Rahmi Darmansyah, SE.,M.Sc dan anggotanya Findi Ruzika Audini Siregar, SE.,MM dan Sri Ariani Safitri, SP.,M.Si.
Tujuan kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini, bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada siswa-siswi SMP N 38 Medan tentang literasi keuangan dalam hal ini perbankan, memberikan pengetahuan kepada siswa-siswi SMP N 38 Medan tentang entrepreneurship dan memberikan pengetahuan kepada siswa-siswi SMP N 38 Medan tentang ekonomi digital di kalangan generasi Z.
Dalam kehidupannya, setiap masyarakat pasti akan selalu terlibat dengan anggaran dan keuangan. Untuk itu, literasi keuangan adalah sesuatu yang diperlukan oleh setiap orang agar mampu menerapkan skala prioritas dalam mengelola keuangannya. Selain itu, para pebisnis juga harus mengetahui hal tersebut. Karena dengan literasi keuangan yang baik, mereka akan mampu mengelola kondisi keuangan bisnisnya dengan baik dan juga benar. Terlebih lagi, saat ini para pelaku bisnis kebanyakan melibatkan hutang perusahaan yang didapatkan dari layanan jasa keuangan. Di tahun 2013 lalu, OJK atau Otoritas Jasa Keuangan melakukan edukasi agar bisa meningkatkan pemahaman masyarakat terkait daya keuangannya. Berdasarkan data survei yang dikeluarkan oleh OJK, didapatkan hasil bahwa 21,84% masyarakat termasuk bagian Well Literate, 75,69% termasuk Sufficient Literate, dan 2,06% tergolong less literate, dan 0,14% masuk kebagian not literate.
Berdasarkan hasil survey tersebut, maka bisa disimpulkan bahwa pengetahuan masyarakat indonesia sudah dinilai cukup untuk bisa menggunakan fitur, risiko, hak, dan berbagai kewajiban yang ada terkait produk jasa keuangan. Tapi, seperempat masyarakat Indonesia masih belum mempunyai keterampilan dalam menggunakan produk dari jasa keuangan.
lihat juga : Pelatihan Bursa Efek dan Pasar Modal Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Medan Area Oleh IDX Indonesia
LOLOS PROGRAM MAHASISWA PENGGERAK MERDEKA BELAJAR KAMPUS MERDEKA 2022 – 2023